1).
Dari Ibnu Umar rodhiallaahu'anhu ia berkata: Rasulullah
shalallâhu'alaihi wasallam bersabda:"Janganlah sekali-kali salah seorang
diantara kamu sekalian membangkitkan seseorang dari tempat duduknya,
kemudian ia duduk pada tempatnya itu, tetapi hendaklah kamu sekalian
memperluas untuk memberi tempat.".dan bagi Ibnu Umar, apabila ada
seseorang bangkit dari tempat duduknya
dan Ibnu Umar dipersilahkan untuk duduk pada tempat itu, maka ia tidak
mau duduk pada tempat itu." [HR. Bukhari dan Muslim].
2).
Dari Abu Hurairah rodhiallâhu'anhu bahwasannya Rasulullâh
shalallâhu'alaihi wasallam bersabda,"Apabila salah seorang dari kamu
sekalian bangkit dari tempat duduknya kemudian ia kembali lagi, maka ia
adalah orang yang paling berhak untuk menempati tempat tersebut." [HR.
Muslim].
3). Dafi Jabir bin Samurah rodhiallâhu 'anhu ia
berkata,"Apabila kami datang kepada Nabi shalallâhu'alaihi wasallam maka
salah seorang diantara kamu duduk dimanapun ia sampai." [HR. Abu Dawud
dan Tirmidzi].
4]. Dari Abu Abdullah (Salman) Al Farasy
rodhiallâhu 'anhu ia berkata: Rasulullah shalallâhu'alaihi wasallam
bersabda,"Tidak ada seorang pun yang mandi pada hari jum'at, kemudian
bersuci dengan sempurna dan memakai minyak atau memakai harum-haruman
yang ada dirumahnya, kemudian pergi kemasjid dan tidak memisahkan antara
dua orang yang sudah duduk lebih dahulu, kemudian shalat sebagaimana
yang telah ditentukan, serta memperhatikan imam yang berkhutbah,
melainkan di ampuni dosa-dosa nya yang di perbuat antara hari itu sampai
hari jum'at berikutnya." [HR. Bukhari].
5). Dari Amr bin
Sya'aib dari ayahnya dari kakeknya, bahwasannya Rasulullah
shalallâhu'alaihi wasallam bersabda,"Seseorang tidak diperbolehkan
memisahkan antara dua orang (yang sudah duduk lebih dulu) kecuali dengan
izin keduanya." [HR. Abu Dawud dan Tirmidzi].
Dalam riwayat Abu Dawud,Tidak boleh seorang duduk diantara dua orang, kecuali dengan izin keduanya."
6). Dai Abu Mijlaz, bahwasannya ada seseorang duduk di tengah-tengah
lingkaran majlis, kemudian Hudzaifah berkata,"Allah mengutuk orang yang
duduk di tengah-tengah lingkaran majlis melalui lisan Nabi Muhammad
shalallâhu'alaihi wasallam." [HR. Tirmidzi].
7). Dari Abu
Sa'id Al Khudriy rodhiallâhu 'anhu ia berkata: saya mendengar Rasulullah
shalallâhu'alaihi wasallam bersabda,"Sebaik-baik majlis adalah majlis
yang lapang." [HR. Abu Dawud]
8). Dari Abu Hurairah
rodhiallâhu 'anhu ia berkata: Rasulullah shalallâhu 'alaihi wasallam
bersabda,"Barangsiapa yang duduk dalam suatu majlis dan ia banyak
beromong-omong, kemudian sebelum bangkit untuk meninggallkan majlis itu
ia mengucapkan : SUBHAANAKALLÂHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU ALLAA ILAA HA
ILLAA ANTA ASTGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIK (Maha Suci Engkau ya Allah, dan
dengan Memuji Mu saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Engkau,
saya mohon ampun dan bertaubat kepadaMu) melainkan diampuni dosa yang
diperbuatnya selama ia duduk di majlis itu. "[HR. Tirmidzi].
9). Dari Abu Barzah rodhiallâhu 'anhu ia berkata: Apabila Rasulullâh
shalallâhu 'alaihi wasallam bersabda hendak bangkit untuk meninggalkan
suatu majlis, maka ucapan yang paling akhir di ucapkannya adalah:
SUBHAANAKALLÂHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU ALLAA ILAAHA ILAANTA ASTGHFIRUKA
WA ATUUBU ILAIK (Maha Suci Engkau ya Allah, dan dengan Memuji Mu saya
bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Engkau, saya mohon ampun dan
bertaubat kepadaMu)." Maka ada seseorang berkata: Wahai Rasulullâh,
sesungguhnya engkau mengucapkan suatu ucapan yang tidak biasa engkau
baca pada waktu sebelumnya.' Beliau bersabda,"Ucapan itu sebagai
KAFFARAT (pelebur) atas dosa yang diperbuat selama dalam majlis." [HR.
Abu Dawud].
10). Dari Abu Hurairah rodhiallâhu 'anhu ia
berkata,"Rasulullâh shalallâhu 'alaihi wasallam bersabda,"Suatu kaum
yang bangkit dari suatu majlis dimana mereka tidak berzikir kepada Allah
Ta'ala ketika duduk, maka mereka bangkit bagaikan bangkai keledai.
Mereka mendapat kerugian yang besar." [HR. Abu Dawud].
11).
Dari Abu Hurairah rodhiallâhu 'anhu dari Nabi shalallâhu 'alaihi
wasallam beliau bersabda,"suatu kaum yang duduk di suatu majlis dimana
mereka tidak berzikir kepada Allah Ta'ala dan tidak pula membaca
shalawat Nabi mereka, maka mereka sungguh mendapatkan kerugian,
(tergantung Allah) apakah ia menyiksa mereka atau mengampuni mereka."
[HR. Tirmidzi].
Sumber dari sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar